Desa Ciampanan adalah komunitas agraris yang aktif dalam budidaya pertanian dan perikanan, kuat secara budaya dengan kerajinan bambu dan praktik tradisional, serta memiliki cita-cita dalam pendidikan dengan beberapa sekolah negeri berakreditasi baik. Sejarahnya juga menarik, khususnya terkait Raden Dewi Sartika. Meski ada tantangan pemahaman zakat, upaya pembangunan ekonomi dan sosial terus dijalankan baik melalui desa, BUMDes, dan masyarakat setempat.
- Berjarak sekitar 4 km dari pusat Kecamatan Cineam.
- Luas wilayah sekitar 531 ha, dengan ketinggian rata-rata 289 m dpl dan suhu harian bisa mencapai 37 °C.
- Terdiri dari 7 dusun: Babakan, Kertaharja, Sindangrasa, Sukabakti, Ciampanan, Cigarukgak, dan Ciragem.
- Batas wilayah:
- Barat: Desa Cineam
- Utara: Rajadatu
- Selatan: Nagaratengah & Cijulang
- Timur: Hegarmanah (Cidolog, Ciamis).
Ekonomi dan Pertanian :
- Program ketahanan pangan aktif—gunakan dana desa untuk budidaya talas beneng dan perikanan (ikan mas, mujair, nilem) di beberapa dusun.
- Harga talas saat ini sekitar Rp 10.000/kg, daun talas beneng Rp 800/kg, dipasarkan sampai luar Jabar.
Pendidikan :
- Beberapa sekolah di Desa Ciampanan:
- SDN Rahayu (NPSN 20210179):
- Didirikan tahun 1927, akreditasi A, luas tanah 1.025 m², listrik PLN, akses internet ringan.
- SDN Padawening (NPSN 20210276):
- Didirikan tahun 1968, akreditasi B, dengan akses internet ~20 Mbps.
- SDN 3 Cineam:
- Berdiri sejak 1970, akreditasi A, jumlah siswa sekitar 130 orang, lokasi di Jl. Dewi Sartika No. 69.
Pesantren dan Kegiatan Sosial :
- Desa Ancol menjadi lokasi Pondok Pesantren Al‑Amudi Panaekan, yang memiliki madrasah sekaligus rumah (Madromah) untuk santri yatim.
- Pembangunan fasilitas dilakukan secara gotong-royong: pada Februari 2023, sekitar 500 orang turut serta dalam pengecoran Madromah berukuran 18 × 15 m.
- Yayasan Abul Yatama juga akan membangun sarana untuk santri yatim dan dhuafa (154 bata tanah senilai ~Rp 380 juta), dikelola oleh KH. Izzudien Al‑Mail Albari (“H. Abang”). Saat ini, pengasuhan mencapai sekitar 107 anak.
Sejarah dan Tokoh:
- Desa ini pernah menjadi lokasi sementara pemakaman Raden Dewi Sartika setelah wafat pada 11 September 1947 sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandung.
- Terdapat makam purbakala seperti Raden Tjandra Kusumah di Dusun Sukabakti (Bukit Cilutung).